Senin, 19 Mei 2014


Seperti sekilas telah dibahas pada artikel Kerajaan Demak Bintoro, Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri pada akhir abad ke-15. Letaknya di daerah Bintoro dekat muara Sungai Demak. Pusat kerajaannya terletak antara pelabuhan Bergota dan Jepara. Daerahnya semula hanya sekitar Demak dan merupakan bagian wilayah Majapahit. Kemudian memisahkan diri dari Majapahit dan berdiri menjadi Kerajaan Demak.
Raden Patah adalah salah seorang murid Sunan Ampel di Jawa Timur. Setelah masuk Islam dan dibantu oleh para wali, Raden Patah berhasil menanamkan pengaruhnya di Majapahit. Setelah itu, Demak semakin maju. Adapun faktor-faktor pendorong kemajuannya adalah sebagai berikut:
  1. Letaknya strategis di daerah pantai, sehingga terbuka hubungan dengn dunia luar.
  2. Pelabuhan Bergota di Semarang merupakan pelabuhan ekspor-impor yang penting bagi Demak.
  3. Memiliki sungai sebagai penghubung daerah pedalaman, sehingga membantu pengangkutan hasil pertanian beras sebagai komoditas ekspor utama.
  4. Runtuhnya Majapahit oleh Demak membuatnya berkembang pesat.
Setelah itu, ada beberapa raja yang pernah memerintah kerajaan Demak, antara lain:
1. Raden Patah (1478 - 1518)
Raden Patah adalah pendiri dan raja pertama di Demak. Pada masa pemerintahannya mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan bantuan para wali, Demak diperluas hingga meliputi Jepara, Pati, Rembang, Semarang, kepulauan di selat Karimata dan beberapa daerah di Kalimantan. Kerajaan ini menguasai beberapa pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan dan Gresik.
Perannya dalam penyebaran agama Islam sangatlah besar. Dengan bantuan Sembilan Wali (Wali Songo), Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa dan wilayah Nusantara bagian timur. Oleh para wali, di Demak didirikan Masjid Agung Demak yang masih berdiri kokoh hingga sekarang.
Murid-murid para wali ini tidak hanya orang Jawa. Di antara murid-murid itu ada yang berasal dari daerah Banjarmasin (Banjar), Makasar, Ternate dan Ambon. Di daerah-daerah kekuasaan Demak seperti wilayah pesisir utara Jawa, sebagian Sumatera dan sebagian Kalimantan, agama Islam juga disebarkan.
Penyebaran Agama Islam di Jawa sangat berhasil. Cara dakwah Sunan Kalijaga dikenal dengan menggunakan seni wayang kulit. Sunan Kalijaga menyadari bahwa cerita wayang berasal dari Hindu India, tetapi beliau mampu menyesuaikan dan memasukkan ajaran Islam di dalamnya. Dengan cara ini ajaran Sunan Kalijaga nudah diterima masyarakat luas.
Perkembangan ekonomi Demak sajalan dengan luas wilayah dan perkembangan perdagangan menjadi semakin maju. Banyak barang yang berasal dari Demak berupa beras dikirim ke Malaka. Ketika Malaka dikuasai Portugis, Demak merasa ikut dirugikan. Berkaitan dengan peristiwa tersebut, pada tahun 1513 Masehi Demak menyerang Portugis ke Malaka. Penyerangan ini dipimpin oleh putra mahkotanya sendiri yang bernama Pati Unus.
Demak mengirimkan 100 kapal perang dengan ribuan prajurit yang berasal dari Demak, Palembang dan Aceh. Penyerangan ini dilakukan dari utara Selat Malaka yaitu dari Demak - Selat Sunda - Panta barat Sumatera - aceh - Selat Malak - Malaka. Dalam penyerangan ini, Demak dibantu oleh Kerajaan Palembang dan Aceh. Karena faktor jarak yang terlalu jauh dan peralatan perang yang kurang seimbang, penyerangan tidak berhasil.
Kegagalan penyerangan ini membuat Demak semakin waspada tentang beratnya ancaman Portugis. Untuk itu segera menngkatkan pertahanannya dengan meningkatkan jumlah prajurit dan kapal-kapal perangnya. Raden Patah wafat tahun 1518 M, kemudian digantikan oleh putra Mahkotanya Raden Pati Unus.
2. Pati Unus ( 1518 - 1521 M )
Pati Unus berkuasa tahun 1518 M sampai tahun 1521 M. Karena jasanya memimpin armada Demak dalam penyerangan ke Malaka, Pati Unus mendapatkan sebutan "Pangeran Sabrang Lor". Pemerintahan Pangeran Sabrang Lor tidak berlangsung lama, karena setelah 3 tahun memerintah beliau sakit dan wafat tahun 1521 M. Pati Unus meninggal tanpa menurunkan anak. Sebagai penggantinya adalah adiknya yang bernama Raden Trenggono yang kemudian bergelar Sultan Trenggono.
3. Sultan Trenggono ( 1521 - 1546 )
Sultan Trenggono adalah adik Pati Unus dan putra ketiga Raden Patah. Di bawah pemerintahannya wilayah Demak bertambah luas. Tahun 1522, armada laut Demak di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) mengadakan penyerangan dimulai dari Banten, Sunda Kelapa, kemudian ke Cirebon. Ketiga daerah ini semula berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Pada saat itu juga Portugis bekerja sama dengan Pajajaran untuk menguasai Sunda Kelapa.
Pada tahun 1527 M, Demak berhasil merebut Sunda Kelapa dari tangan Portugis. Dalam pertempuran ini, Portugis mengalami kekalahan. Fatahillah menggantikan nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Saat pemindahan nama ini ditetapkan sebagai berdirinya kota DKI Jakarta.
Berkat keberhasilan keberhasilan Demak memperluas wilayahnya ke barat, Sultan Trenggono merencanakan perluasan wilayahnya ke timur. Tujuan utamanya adalah Pasuruan Jawa Timur. Tetapi, Sultan Trenggono tidak berhasil bahkan wafat pada tahun 1546 M.
Sepeninggal Sultan Trenggono, di Demak terjadi perebutan kekuasaan antara putra sulung Sultan Trenggono yang bernama Sunan Prawoto dengan Pangeran Sekar, kakak Sultan Trenggono. Pangeran Sekar kalah dan meninggal, Kemudian, Sunan Prawoto menjadi raja Demak.
Sunan Prawoto tidak lama menjadi raja di Demak, terjadi pemberontakan oleh Arya Penangsang anak Pangeran Sekar. Dalam peperangan itu, Sunan Prawoto gugur. Arya Penangsang mendapat perlawanan dari menantu Sultan Trenggono yang bernama Pangeran Hadiri (Sultan Kalinyamat), tetapi tidak berhasil. Pangeran Hadiri meninggal oleh Arya Penangsang..
Perlawanan dilanjutkan oleh Joko Tingkir, menantu Sultan Trenggono yang berasal dari Tingkir Salatiga. Dengan siasat yang diajarkan Ki Ageng Pemanahan. Pemberontakan Arya Penangsang (Adipati Jipang) dapat dipadamkan.
Siasat tersebut antara lain dengan menampilkan Sutawijaya, anak Ki Ageng Pemanahan yang baru berusia 16 tahun dijadikan sebagai Panglima perang. Akibatnya, Arya Penangsang tidak tega membunuh, tetapi justru sebaliknya Arya Penangsang terbunuh o;eh Sutawijaya.
Berkat jasanya mengalahkan Arya Penangsang, Ki Ageng Pemanahan mendapat hadiah wilayah di daerah Mataram yaitu Kota Gede dan sekitarnya. Sutawijaya dijadikan anak angkat Joko Tingkir. Setelah menjadi raja, Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan Demak ke Pajang. Beberapa alasan Joko Tingkir memindahkan pusat kerajaan ke Pajang adalah:
  1. Kerajaan Demak mengalami kehancuran total akibat perang saudara yang berlarut-larut.
  2. Mendekati daerah pertanian yang subur yaitu di sekitar Surakarta dan Klaten.
  3. Menjauhi musuh-musuh politiknya yang ada di sekitar Demak.
  4. Mendekati daerah pendukungnya yaitu di sekitar Tingkir dan Pajang.
3 raja itulah yang pernah berkuasa di Kerajaan Demak Bintoro.
http://www.reocities.com/rakyatjawa/kingdom/demak-pajang.gif
http://nassirunpurwokartun.files.wordpress.com/2012/04/caki-50.jpg
http://img.docstoccdn.com/thumb/orig/120000453.png

Sunan Kalijaga adalah seorang tokoh Wali Songo yang sangat lekat dengan Muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi Jawa. Makamnya berada di Kadilangu, Demak.
Riwayat
Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.
Kelahiran
Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450 dengan nama Raden Said. Dia adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilwatikta atau Raden Sahur. Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Berdasarkan satu versi masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari Desa Kalijaga di Cirebon. Pada saat Sunan Kalijaga berdiam di sana, dia sering berendam di sungai (kali), atau jaga kali.
Silsilah
Mengenai asal usul beliau, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa beliau juga masih keturunan Arab. Tapi, banyak pula yang menyatakan ia orang Jawa asli. Van Den Berg menyatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah keturunan Arab yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Sementara itu menurut Babad Tuban menyatakan bahwa Aria Teja alias ‘Abdul Rahman berhasil mengislamkan Adipati Tuban, Aria Dikara, dan mengawini putrinya. Dari perkawinan ini ia memiliki putra bernama Aria Wilatikta. Menurut catatan Tome Pires, penguasa Tuban pada tahun 1500 M adalah cucu dari peguasa Islam pertama di Tuban. Sunan Kalijaga atau Raden Mas Said adalah putra Aria Wilatikta. Sejarawan lain seperti De Graaf membenarkan bahwa Aria Teja I (‘Abdul Rahman) memiliki silsilah dengan Ibnu Abbas, paman Muhammad. Sunan Kalijaga mempunyai tiga anak salah satunya adalah Umar Said atau Sunan Muria.
Pernikahan
Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishak, dan mempunyai 3 putra: R. Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayuh dan Dewi Sofiah.
Berda’wah
Menurut cerita,Sebelum menjadi Walisongo,Raden Said menjadi seorang perampok yang selalu mengambil hasil bumi di gudang penyimpanan Hasil Bumi.Dan hasil rampokan itu akan ia bagikan kepada orang-orang yang miskin.Suatu hari,Saat Raden Said ke hutan,ia melihat seseorang kakek tua yang bertongkat.Orang itu adalah Sunan Bonang.Karena tongkat itu dilihat seperti tongkat emas,ia merampas tongkat itu.Katanya,hasil rampokan itu akan ia bagikan kepada orang yang miskin.Tetapi,Sang Sunan Bonang tidak membenarkan cara itu.Ia menasihati Raden Said bahwa Allah tidak akan menerima amal yang buruk.Lalu,Sunan Bonang menunjukan pohon aren emas dan mengatakan bila Raden Said ingin mendapatkan harta tanpa berusaha,maka ambillah buah aren emas yang ditunjukkan oleh Sunan Bonang.Karena itu,Raden Said ingin menjadi murid Sunan Bonang.Raden Said lalu menyusul Sunan Bonang ke Sungai.Raden Said berkata bahwa ingin menjadi muridnya.Sunan Bonang lalu menyuruh Raden Said untuk bersemedi sambil menjaga tongkatnya yang ditancapkan ke tep sungai.Raden Said tidak boleh beranjak dari tempat tersebut sebelum Sunan Bonang datang.Raden Said lalu melaksanakan perintah tersebut.Karena itu,ia menjadi tertidur dalam waktu lama.Karena lamanya ia tertidur,tanpa disadari akar dan rerumputan telah menutupi dirinya.Tiga tahun kemudian,Sunan Bonang datang dan membangunkan Raden Said.Karena ia telah menjaga tongkatnya yang ditanjapkan ke sungai,maka Raden Said diganti namanya menjadi Kalijaga.Kalijaga lalu diberi pakaian baru dan diberi pelajaran agama oleh Sunan Bonang.Kalijaga lalu melanjutkan dakwahnya dan dikenal sebagai Sunan Kalijaga.
Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung “sufistik berbasis salaf” -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.
Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Tidak mengherankan, ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul. Dialah menggagas baju takwa, perayaan sekatenan, garebeg maulud, serta lakon carangan Layang Kalimasada dan Petruk Dadi Ratu (“Petruk Jadi Raja”). Lanskap pusat kota berupa kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini pula dikonsep oleh Sunan Kalijaga.
Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga; di antaranya adalah adipati Pandanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang.
Wafat
Ketika wafat, beliau dimakamkan di Desa Kadilangu, dekat kota Demak (Bintara). Makam ini hingga sekarang masih ramai diziarahi orang.
sumber: wikipedia
http://dinsos.jatengprov.go.id

Hal terbaik yang bisa anda lakukan untuk orang lain bukanlah membagikan kekayaan anda, tetapi membantu ia untuk memiliki kekayaannya sendiri.
"Benjamin Disraeli"
Semarang. Indonesia berhasil membukukan pertumbuhan positif dalam sepuluh tahun terakhir. Sepanjang 2003-2013, pertumbuhan ekonomi berhasil mengangkat 8,75 juta orang dari garis kemiskinan. Pada 2003, angka kemiskinan mencapai 37,30 juta jiwa dan turun menjadi 28,55 juta pada 2013. Prestasi ini cukup menggembirakan, tetapi belum memuaskan.
Kemiskinan hingga saat ini masih merupakan masalah besar bangsa Indonesia yang belum bisa terpecahkan secara tuntas. Sehingga dengan demikian Program Penanggulangan Kemiskinan baik di Indonesia pada umumnya maupun di Provinsi Jawa Tengah pada khususnya tetap  merupakan salah satu program yang mendesak untuk dilakukan.  
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS, September 2013) jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 4.704.870 jiwa atau 14,44 % dari total penduduk Jawa Tengah.
Sudah banyak program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Di tahun 2013 Pemerintah melaksanakan program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) dan Program Khusus lainnya dalam upaya menanggulangi permasalahan kemiskinan yang muncul akibat adanya pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Program P4S yang dilaksanakan berupa yang terdiri dari Raskin, Bantuan siswa Miskin dan Program Keluarga Harapan. Sedangkan Program khusus lainnya berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dan Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur (P4I).
Untuk Provinsi Jawa Tengah pelaksanaan Program P4S dan program khusus lainnya di tahun 2013 dilaksanakan sebagai berikut:
A.     Raskin
ØTujuan diberikannya Raskin adalah untuk Mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran (RTS) melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras.
ØSasaran Program RASKIN di Jateng Tahun 2013 adalah berkurangnya beban pengeluaran 2.482.157 RTS berdasarkan data PPLS-11 BPS yang dikelola dalam Basis Data Terpadu TNP2K dalam mencukupi kebutuhan pangan beras melalui pendistribusian beras bersubsidi sebanyak 180 Kg/RTS/tahun atau setara dengan 15 kg/RTS/bulan dengan harga tebus Rp1.600,00/kg netto di Titik Distribusi (TD).
B.     Bantuan Siswa Miskin (BSM)
ØBSM adalah bantuan dari Pemerintah berupa sejumlah bantuan personal yang diberikan secara langsung kepada siswa dari semua Jenjang Pendidikan (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA) yang berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Tujuan dilaksanakannya program BSM ini adalah menghilangkan halangan bagi siswa miskin untuk memperoleh akses layanan pendidikan; mencegah angka putus sekolah & menarik siswa miskin untuk bersekolah kembali; membantu siswa miskin memenuhi kebutuhan personal dalam kegiatan pendidikan dan mendukung penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dan pendidikan menengah universal. Sedangkan manfaat dari dilaksanakannya program BSM ini adalah anak miskin dapat tetap mengakses pelayanan pendidikan terutama dalam penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pendidikan menengah universal.
ØSasaran program BSM di Provinsi Jawa Tengah adalah 1.040.400 siswa SD, 398.300 siswa SMP dan 176.200 siswa SMA.
C.     Program Keluarga Harapan (PKH)
ØPKH adalah program pemberian bantuan tunai kepada rumah tangga sangat miskin berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan dengan melaksanakan kewajiban. Tujuan dari pelaksanaan program PKH ini adalah mengurangi angka dan memutus rantai kemiskinan; meningkatkan status kesehatan ibu dan anak di Indonesia; dan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan. Sedangkan manfaat dari pelaksanaan program PKH ini adalah memberikan tambahan pendapatan income effect; memutus tali rantai kemiskinan melalui price effect dan insurance effect; mengurangi pekerja anak; meningkatkan pelayanan publik dan percepatan pencapaian MDGs.
ØSasaran atau lokasi pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Provinsi Jawa Tengah meliputi 24 Kabupaten/Kota yaitu: Kab. Cilacap, Brebes, Wonogiri, Pemalang, Sragen, Semarang, Rembang, Karanganyar, Purworejo, Magelang, Temanggung, Demak, Tegal, Kendal, Banyumas, Klaten, Sukoharjo, Pati, Kudus, Batang, Pekalongan, Kota Pekalongan, Kota Salatiga dan Kota Semarang dengan total realisasi Rp. 728.984.724.000,- (Tujuh ratus dua puluh delapan  milyar sembilan ratus delapan puluh empat juta tujuh ratus dua puluh empat rupiah) dengan sasaran 415.720 RTSM.
D.     Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)
ØBLSM merupakan bantuan tunai langsung sementara untuk membantu mempertahankan daya beli Rumah Tangga  Miskin dan rentan agar terlindungi dari dampak kenaikan harga akibat penyesuaian harga BBM Mekanisme pembayaran BLSM dibagi menjadi 2 kali yaitu pembayaran pertama pada bulan Juni – Juli 2013 sebesar Rp 300.000 dan pembayaran ke dua pada bulan September 2013 sebesar Rp 300.000 melalui PT.Pos Indonesia dimana dalam pelaksanaannya melibatkan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Manfaat dari dilaksanakannya program BLSM ini adalah untuk  meringankan beban Rumah Tangga Miskin dalam memenuhi kebutuhan hidup, transportasi dan keperluan lain dan merupakan solusi jangka pendek untuk menhindarkan masyarakat miskin dari menjual aset, berhenti sekolah dan mengurangi konsumsi makanan yang bergisi.
ØSasaran pelaksanaan program BLSM di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 2.482.157 RTS dengan jumlah  nominal Rp. 744.647.100.000 (Tujuh ratus empat puluh empat milyar enam ratus empat puluh tujuh juta seratus ribu rupiah). Realisasi pencairan BLSM  tahap I di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 2.470.375 RTS dengan jumlah nominal sebesar Rp. 741.112.500.000,- (Tujuh ratus empat puluh satu milyar seratus dua belas juta lima ratus ribu rupiah). Sedangkan untuk realisasi BLSM Tahap II sebanyak 2.466.850 RTS dengan nominal                   Rp. 740.055.000.000,- (Tujuh ratus empat puluh milyar lima puluh lima juta rupiah). Adanya sisa realisasi yang tidak dicairkan diantaranya disebabkan karena proses pendataan yang tidak tepat sasaran, dan adanya perubahan sasaran, yang awalnya di tahap I masuk dalam RTS kemudian setelah mendapatkan BLSM taraf kehidupannya menjadi meningkat.
Selain program-program tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Sosial sudah melaksanakan program penanggulangan kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan dengan alokasi dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Belanja Pendapatan Negara (APBN). Untuk tahun 2014, program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi     Jawa Tengah adalah:
Ø  Program Peningkatan Kemampuan dan Ketrampilan Keluarga Rawan Sosial Ekonomi (PKK-KRSE) sebanyak 3.500 KK (350 KUBE) yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah (Kota Semarang, Kab. Grobogan, Kab. Blora, Kab. Jepara, Kab. Boyolali, Kab. Klaten, Kab. Wonogiri, Kab. Karanganyar, Kab. Pati, Kab. Banjarnegara, Kab. Banyumas, Kab. Cilacap, Kab. Kebumen, Kab. Pemalang, Kab. Kendal, Kab. Pekalongan dan Kab. Brebes) dengan anggaran Rp. 4.250.000.000,- (Empat milyar dua ratus lima puluh juta rupiah) dari APBD Provinsi          Jawa Tengah. Dari 3.500 KK calon penerima manfaat akan dibentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dengan perincian 240 KUBE KRSE dan 110 KUBE WRSE.
Ø  Program penanganan fakir miskin melalui kegiatan Pemberdayaan Sosial Komunitas Adat Terpencil (PS-KAT) sebanyak 200 KK (20 KUBE) yang tersebar di 5 Kabupaten yang meliputi Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora, Kabupaten Sragen, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Wonosobo dengan anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah).
Ø  Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan dengan jumlah nominal             Rp. 3.377.000.000,- (Tiga milyar tiga ratus tujuh puluh tujuh juta rupiah) dengan sasaran 1.200 orang yang tergabung dalam 120 KUBE yang akan mendapat fasilitasi bantuan @ Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dengan lokasi kegiatan di Kabupaten Temanggung, Purworejo, Blora dan Jepara.
Ø  Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dengan jumlah nominal             Rp. 2.350.520.000,- (Dua milyar tiga ratus lima puluh juta lima ratus dua puluh ribu rupiah) dengan sasaran 800 orang yang tergabung dalam 80 KUBE yang akan mendapat fasilitasi bantuan @ Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dengan lokasi kegiatan di Kabupaten Demak, Pati dan Kota Pekalongan.
Meskipun telah banyak program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan, ternyata jumlah penduduk miskin tidak mengalami penurunan secara signifikan. Menurut kajian yang dilakukan oleh Balitbang Provinsi Jawa Tengah, kendala yang dihadapi dalam melaksanakan penanggulangan kemiskinan dapat diklasifikasikan dalam skala kebijakan, konsep, implementasi dan partisipasi.
Dari sisi kebijakan, banyak kebijakan yang dikeluarkan antar kementerian dan antar dinas yang sama-sama bertujuan untuk  menanggulangi kemiskinan tidak sinergis. Pada sisi konsep dan implementasi, program penanggulangan kemiskinan yang dibuat sering tidak tepat sasaran serta tidak adanya evaluasi terhadap keberhasilan program tersebut.
Meningkatnya anggaran dan kegiatan kemiskinan tidak sebanding dengan penurunan kemiskinan. Di satu sisi, politik anggaran baik di Pusat maupun Daerah belum mendukung program penanggulangan kemiskinan karena adanya kendala dalam menetapkan sasaran penanggulangan kemiskinan karena adanya kendala dalam menetapkan sasaran penanggulangan kemiskinan.
Sementara itu juga terdapat kendala yang muncul dari masyarakat miskin itu sendiri, terkait dengan pola pikir, perilaku dan budaya yang tidak mendukung perubahan. Sikap mental yang tidak mau berubah ini menjadi tantangan utama.
Pembangunan pola pikir dan sikap mental ini merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Maka dalam konsep kebijakan penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan perlu menjadi pendekatan utama dengan menguatamakan konsep kemandirian. Penanggulangan kemiskinan sebaiknya tidak mengandalkan pemberian langsung seperti Raskin dan BLSM, namun lebih mengutamakan unsur produktif yang tepat sasaran dan spesifik yang salah satunya bisa dilakukan melalui fasilitasi Usaha Ekonomi Produktif (UEP) melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
Kunci keberhasilan penanggulangan kemiskinan dengan konsep peningkatan produktivitas ini adalah tersedianya pasar bagi produk-produk masyarakat miskin tersebut. Untuk melaksanakan program penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi untuk menuju masyarakat    Jawa Tengah yang semakin sejahtera, berdikari dan hebat, perlu dukungan dari berbagai pihak, terutama dukungan dari Pimpinan Daerah dan adanya sinergitas antara  Pemerintah, Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS),  Koperasi, Dunia Usaha, Perguruan Tinggi  dan Organisasi Sosial/Lembaga Swadaya Masyarakat di Jawa Tengah.
(**Penulis: Diyani Kusumawati, Bidang Pemberdayaan Sosial)

Senin, 12 Mei 2014


Sabtu, 10 Mei 2014

Seorang muslim yang mampu dalam ekonomi wajib membayar sebagian harta yang dimiliki kepada orang-orang yang berhak menerimanya baik melalui panitia zakat maupun didistribusikan secara langsung / sendiri. Hukum zakat adalah wajib bila mampu secara finansial dan telah mencapai batas minimal bayar zakat atau yang disebut nisab.

Blog ini akan memberikan rumus dan contoh untuk pembayaran zakat fitrah untuk membersihkan diri, zakat mal atau zakat harta kekayaan dan zakat profesi dari penghasilan yang didapat dari pekerjaan yang dilakoni.

Dan untuk lebih memudahkan apabila anda mau menghitung berapa jumlah zakat anda, berikut ini adalah kalkulator untuk menghitung zakat, silahkan klik pada link berikut: Kalkulator Zakat

Sekarang kita akan lanjut membahas bagaimana perhitungan zakat. Berikut pembahasannya.

A. Rumus Perhitungan Zakat Fitrah
Zakat Fitrah Perorang = 3,5 x harga beras di pasaran perliter

Contoh : Harga beras atau makanan pokok lokal yang biasa kita makan dan layak konsumsi di pasar rata-rata harganya Rp. 10.000,- maka zakat fitra yang harus dibayar setiap orang mampu adalah sebesar Rp. 35.000,-

Kalau menghitung dari segi berat pengalinya adalah 2,5 x harga beras atau bahan makanan pokok lokal perkilogram.

B. Rumus Perhitungan Zakat Profesi / Pekerjaan
Zakat Profesi = 2,5% x (Penghasilan Total - Pembayaran Hutang / Cicilan)

Menghitung Nisab Zakat Profesi = 520 x harga beras pasaran perkg

Contoh Perhitungan Dalam Zakat Profesi :
Jika Bang Jarwo punya gaji 2 juta perbulan dan penghasilan tambahan dari kios jualan pulsa dan perdana sebesar 8 juta perbulan maka total penghasilan Bang Jarwo sebesar 10 juta tiap bulan. Bang Jarwo membayar cicilan kredit apartemen tidak bersubsidi pemerintah sebesar 5 juta perbulan.

Harga beras sekilo yang biasa dikonsumsi yaitu sekitar Rp. 8.000,- per kilogram, sehingga nisab zakatnya adalah Rp. 4.160.000,-. Karena Bang Jarwo penghasilan bersihnya 5 juta dan ada di atas nisab, maka Bang Jarwo harus bayar zakat profesi sebesar Rp. 5 juta x 2,5% = Rp. 125.000,- di bulan itu. Untuk bulan selanjutnya dihitung kembali sesuai situasi dan kondisi yang ada.

Zakat profesi memang jadi perdebatan karena tidak ada dalil yang mengena. Di kantor pemerintah umumnya setiap penghasilan otomatis dipotong 2,5% (penuh) untuk zakat profesi. Dengan begitu institusi resmi (ulama) Agama Islam di Indonesia berarti belum mengeluarkan fatwa haram untuk zakat profesi artinya bukan bid'ah. Jika anda tidak sependapat maka sebaiknya ikhlaskan saja dan anggap itu sebagai amal sodakoh anda atau tidak mengeluarkan zakat profesi tetapi membayar zakat mal.

C. Menghitung Zakat Maal / Harta Kekayaan
Zakat Maal = 2,5% x Jumlah Harta Yang Tersimpan Selama 1 Tahun (tabungan dan investasi)

Menghitung Nisab Zakat Mal = 85 x harga emas pasaran per gram

Contoh Perhitungan Dalam Zakat Maal Harta:

Nyonya Upit Marupit punya tabungan di Bank Napi 100 juta rupiah, deposito sebesar 200 juta rupiah, rumah rumah kedua yang dikontrakkan senilai 500 juta rupiah dan emas perak senilai 200 juta. Total harta yakni 1 milyar rupiah. Semua harta sudah dimiliki sejak satu tahun yang lalu.

Jika harga 1 gram emas sebesar Rp. 250.000,- maka batas nisab zakat maal adalah Rp. 21.250.000,-. Karena harta Nyonya Upit Marupit lebih dari limit nisab, maka ia harus membayar zakat mall sebesar Rp. 1 milyar x 2,5% = 25 juta rupiah per tahun.

Harta yang wajib dibayarkan zakat mal / zakat harta :

Emas, perak, uang simpanan, hasil pertanian, binatang ternak, benda usaha (uang, barang dagangan, alat usaha yang menghasilkan) dan harta temuan.

Perhitungan untuk hasil pertanian, peternakan, dan harta temuan ada ketentuan yang berbeda dalam hal nisab maupun besaran zakatnya. Ada juga buku yang berpendapat nisab emas adalah 93,6 gram dan perak 672 gr. Untuk lebih mudah bisa kita konversi ke rupiah dulu.
----
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang menimbun harta. Oleh karena itu hiduplah sederhana dan gunakan harta untuk diputar kembali dalam perekonomian secara halal. Jangan lupa perbanyak sedekah.

Sumber : organisasi.org dan terima kasih kepada Elmi Sat



YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/ArceusZeldfer
Facebook Page: facebook.com/LampuIslam

- Keterangan Tambahan :
Kalau salah tolong dibenarkan! Bagilah ilmu yang kamu punya dan kamu yakini benar walaupun salah dan mudah-mudahan diperbaiki orang lain yang paham. Dalil tidak ada karena bukunya tidak memberi dalil. Kalau anda tahu tolong diberitahu. Jika mampu bayarlah zakat lebih daripada kurang.
Hitungan satu tahun gunakan kalender hijriah / penanggalan islam.

Jumat, 09 Mei 2014

Berakhirnya Ramadhan sebagai tanda masuknya Bulan Syawal terasa ada yang hilang. Beberapa hari anak asuh Nur Hidayah diperbolehkan pulang untuk berlebaran. Kepulangan mereka “dijemput” oleh sanak saudara masing-masing. Merayakan Idul Fitri di rumah bertujuan agar anak asuh tidak putus hubungan dengan orang tua dan sanak saudaranya. Beberapa keperluan untuk berlebaran disiapkan. Acara siap berangkat “MUDIK” kerumah masing-masing diadakan pada tanggal 6 Agustus 2013. Para pengurus yayasan melepas mereka dengan berbagai bekal, baik materi maupun wejangan yang harus mereka laksanakan selama di rumah masing-masing. Adapula beberapa donator yang menyempatkan datang pada hari itu. Tentu saja anak asuh sangat senang, dimana beberapa donator memberi mereka uang saku. Selama bulan suci Ramadhan, uang saku yang diberikan oleh para donator dalam setiap acara. Uang saku tersebut dikumpulkan untuk di tabung, sebagian kecil boleh mereka bawa untuk berlebaran di rumah. Tabungan anak asuh memang mengalami penambahan yang cukup banyak. Beberapa anak ada yang memperoleh tabungan hingga sebesar 1 juta rupiah, tapi ada pula yang kurang dari jumlah tersebut. Dana tabungan di titipkan pada para pengasuh yang kemudian di simpan di tabungan mereka. Nanti apabila sudah lulus akan di berikan kepada anak asuh. Tabungan tersebut akan sangat bermanfaat bagi mereka nantinya seperti, untuk tambahan biaya kuliah atau modal berwirausaha sendiri. Sore hari, setelah anak asuh pulang, yayasan atau asrama yatim terasa sepi sekali. Bagi para pengasuh yang bertugas menjaga asrama, sungguh tidak nyaman dengan kondisi ini. Lebih-lebih dengan ditinggalnya bulan suci Ramadhan yang sangat berkesan buat para penghuni panti. Semoga tahun depan kita semu dapat menemui bulan Ramadhan.
Setelah diluncurkanya program UEP Panti Asuhan Nur Hidayah beberapa waktu lalu, Alhamdulillah mendapat respon cukup baik dari masyarakat. Pelayanan Aqeqoh (eNHa Aqeqoh), Pembuatan Snack dan Roti (eNHA Bakery), Produksi Kaos dan Craf Islami (eNHa Distro) sudah banyak di kenal dan diminati produk serta jasanya. Berkat doa anak-anak asuh, bantuan dari para donator dan semua pihak Insya Allah program ini akan terus diupayakan perkembangannya.
Kendala SDM yang terbatas serta akomodasi yang belum sempurna, tidak menyurutkan tekad team UEP untuk selalu melakukan yang terbaik. Saat ini wisma yatim putri masih menjadi markas utamanya, seiring dengan perkembangan perlu dilakukan perluasan counter-counter ataupun bengkel kerja/workshop. Kembali kami sampaikan peluang beramal sholeh bagi para donatur yang kebetulan memiliki property rumah, toko, atau ruang usaha yang belum maksimal di gunakan, dapat meminjamkan/menyewakan pada kami. Tempat tersebut insya Allah kami pergunakan dalam pengembangan UEP (Usaha Ekonomi Produktif) Panti Asuhan. Demikian semoga berkenan.
Kantor dan markas UEP Nur Hidayah ”WISMA YATIM”  di Jl Pisang No 12 Kerten Laweyan Solo  telp, (0271) 711792, 723737.
Liburan "Mudik" merayakan lebaran bersama keluarga sudah usai. Dalam rangka menyambut kedatangan anak asuh kembali ke asrama telah disiapkan serangkaian acara yang cukup meriah. Mereka datang bersama orang tua dan keluarganya untk menghadiri halal bihal dan silaturahmi. Pengurus yayasan, pengasuh beserta keluarga, dan keluarga staf/karyawan panti asuhan bersuka cita menyambut kedatangan anak asuh.
Anak asuh datang mulai pagi hari. Tepat jam 9 pagi semua anak asuh telah datang. Acara silaturahmi, halal bi halal sekaligus pelepasan anak asuh yang sudah purna asuh di mulai sesuai dengan agenda. Sambutan selamat datang dan selamat Hari Raya Idul Fitri disampaikan oleh Pembina yayasan, Bapak H.Siswo Oetomo. Acara dilanjutkan penyerahan secara simbolik berkas-berkas pendidikan kepada anak asuh yang telah lulus. Acara doa menjadikan suasana lebih terasa menyentuh hati, kemudian salam salaman dan makan bersama.
Pada kesempatan ini para alumni panti asuhan juga berkesempatan hadir. Mereka sepekat akan terus menjalin komunikasi untuk koordinasi dan silaturahmi dengan Panti Asuhan Yayasan Nur Hidayah Surakarta. Dimasa mendatang dimungkinkan mengadakan kegiatan khusus menunjang perkembangan Panti Asuhan Yayasan Nur Hidayah Surakarta.